Semua kita pasti tau apa itu jengkol (Pithecollobium Jiringa) . Di Indonesia jengkol disebut dengan banyak nama, jengkol (jawa), jaring(sumatera), Jaawi(lampung), kicaang(sunda), lubi(Sulawesi Utara) dan blandingan (Bali).
Kasus keracunan jengkol sering terjadi, dan masih menjadi masalah di Indonesia. Gambaran klinis seseorang yg keracunan jengkol bervariasi mulai dari sakit pinggang, nyeri saat BAK sampai timbulnya tanda-tanda gagal ginjal akut. Patofisiologi terjadinya keracunan jengkol belum begitu jelas, mengkristalnya asam jengkolat dalam suasana asam di sistem urinaria menjadi latar belakang timbulnya gejala keracunan jengkol. Keracunan jengkol tidak berpengaruh terhadap berapa banyak jengkol dimakan atau apakah jengkol dikonsumsi mentah atau dimasak. Faktor kerentanan seseorang terhadap asam jengkolat menjadi alasan kenapa ada orang yang keracunan jengkol.
Penanganan kasus keracunan jengkol, sama seperti mendiagnosa penyakit lain. Lakukan anamnesis yg baik. Riwayat makan jengkol dan bau yg khas , akan membantu arah diagnosis kita.
Gejala keracunan jengkol yang ringan dengan keluhan mual/muntah, sakit pinggang dan nyeri saat BAK merupakan keluhan yg sering ada pada seseorang yang keracunan jengkol.
Pemeriksaan vital sign dan segera lakukan koreksi kalau ada kelainan dari hasil vital sign. segera lakukan pemberian cairan intra vena (NaCl atau RL) kalau terdapat tanda dehidrasi/TD menurun atau keadaan umum lemah.
Untuk kasus ringan, anjuran agar banyak minum serta pemberian Natrium Bikarbonat dapat memberi hasil yang baik.
Jika gejala keracunannya berat dengan ditandai tidak dapat BAK (anuria) dan penderita pingsan maka diperlukan perawatan di rumah sakit dengan segera diberikan infus natrium bikarbonat dalam larutan dekstrose 5%.
Baca juga hal lain :
- Penyakit Rabies
- Mimisan saat hamil
- Permasalahan Cegukan alian Hick up