Minggu, 19 Desember 2010

KETUBAN PECAH DINI (KPD) ATAU PROM (PREMATURE RUPTURE OF THE MEMBRANE)

Defenisi : adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya tanpa disertai tanda inpartu dan setelah satu jam tetap tidak diikuti dengan proses inpartu. Sebahagian besar pecahnya ketuban secara dini terjadi sekitar usia kehamilan 37 minggu.
Dalam keadaan normal selaput ketuban akan pecah saat pembukaan persalinan hampir lengkap/lengkap (9-10 cm).
Sebab terjadinya pecah KPD, sbb :

  1. Infeksi STD, perokok, sosial ekonomi rendah, kelainan genetik, rendahnya vitamin C dan Cu dalam serum, kehamilan kembar, hidramnion, serviks inkompeten.
  2. Sebab lain yg tidak diketahui.

 Diagnosis Ketuban Pecah Dini.
Diagnosa KPD didasarkan atas :
  1. Riwayat pengeluaran cairan dalam jumlah besar secara mendadak atau sedikit demi sedikit per vaginam.
  2. Pemeriksaan cairan di forniks posterior dgn kertas lakmus, akan berubah warna merah menjadi biru (karena cairan ketuban bersifat basa).
  3. Pemeriksaan cairan ketuban dibawah mikroskop , akan tampak gambaran seperti daun pakis Fern pattern). Klik disini untuk melihat gambarnya.
  4. Dengan pemeriksaan USG.
Tiga kemungkinan yang dapat dilakukan pada KPD, yaitu :
  1. Konservatif, antara lain : Tirah baring untuk mengurangi keluarnya air ketuban sehingga masa kehamilan dapat diperpanjang, Pemberian antibiotik untuk menghindari infeksi (ampisilin dosis tinggi atau eritromisin dosis tinggi)
  2. Tatalaksana aktif : dilakukan tindakan untuk memperpanjang usia kehamilan dgn memberikan kortikosteroid untuk mematangkan paru janin, tokolitik untuk mengurangi atau menghambat kontraksi otot uterus dan antibiotik untuk mengurangi peranan infeksi sebagai pemicu terjadinya proses persalinan.
  3. Tindakan agresif dengan segera melakukan seksio sesaria. (prolaps tali pusat, gawat janin, tanda infeksi-sepsis, solutio plasenta).
 Permasalahan Ketuban Pecah Dini atau KPD adalah persoalan serius, kegawatan janin dan kematian maternal adalah dua persoalan yg harus diantisipasi. Keadaan janin yang prematur akan menghadapi berbagai kendala umum akibat ketidak mampuannya beradaptasi terhadap kehidupan diluar kandungan. Ketidakmampuan hidup diluar kandungan tersebut semata-mata akibat organ vital yang belum siap untuk menghadapi situasi  yang sangat berbeda dengan keadaan intrauteri sehingga menimbulkan morbiditas dan mortalitas yang tinggi.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger